LDK PP Muhammadiyah

Halaqah Ahad Pagi: Langkah LDK Muhammadiyah Membumikan Islam di Kepulauan Mentawai

0 37

LDKMUH.OR.ID, Kepulauan Mentawai – Di sebuah masjid kecil bernama Masjid Takwa Muhammadiyah, yang terletak di KM 6, Pulau Sipora Utara, setiap Ahad pagi menjadi waktu yang istimewa bagi para mualaf di Kepulauan Mentawai. Dengan semangat belajar yang tinggi, mereka berkumpul untuk mengikuti pembinaan yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Kegiatan ini telah berjalan selama delapan bulan terakhir, dihadiri oleh 20 hingga 30 mualaf secara konsisten setiap pekan. Pembinaan ini tak hanya menjadi sarana belajar agama, tetapi juga tempat bertumbuhnya harapan baru bagi para mualaf dalam memahami dan menjalani ajaran Islam.

Halaqah Sebagai Sarana Kedekatan dan Keberlanjutan
Muhammadiyah mengedepankan metode halaqah—sebuah pendekatan berbasis diskusi, tanya jawab, dan pembelajaran kelompok—yang efektif dalam menjangkau hati para mualaf. Setiap halaqah dipandu oleh dai-dai berpengalaman yang bertugas di Kepulauan Mentawai, memastikan setiap peserta mendapatkan perhatian yang cukup.

“Pendekatan ini bukan hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membangun kedekatan emosional antara kami, para dai, dengan saudara-saudara mualaf,” ungkap salah seorang dai.

Materi pembinaan meliputi dasar-dasar bacaan shalat, tata cara ibadah, bacaan Al-Qur’an, hingga hukum-hukum fiqh praktis dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya itu, dukungan teknologi juga dimanfaatkan melalui grup WhatsApp untuk membantu peserta melakukan setoran harian bacaan mereka.

Mualaf Learning Center: Inspirasi Baru di Mentawai
Program ini juga dikenal sebagai Mualaf Learning Center (MLC), menjadi simbol harapan bagi para mualaf. MLC tak hanya sekadar tempat belajar, tetapi juga menjadi jembatan bagi para mualaf untuk memahami Islam secara lebih dalam dan aplikatif.

“Saya merasa diterima dan dibimbing dengan baik di sini. Terima kasih kepada Muhammadiyah yang telah memfasilitasi kami,” ujar Kak Mega, salah satu mualaf yang kini rutin mengikuti program ini.

MLC diharapkan menjadi pemantik semangat bagi para mualaf lain di Kepulauan Mentawai untuk ikut bergabung. Dengan atmosfer yang mendukung, para mualaf kini lebih percaya diri dalam mempelajari agama Islam.

Muhammadiyah memahami bahwa proses menjadi seorang muslim yang utuh tidak hanya berhenti pada pengucapan syahadat. Oleh karena itu, pembinaan ini dirancang untuk mencakup aspek spiritual, sosial, hingga pemberdayaan ekonomi.

“Pembinaan ini adalah wujud nyata dari tanggung jawab kami untuk mendampingi para mualaf. Kami ingin mereka tidak hanya memahami Islam secara teori, tetapi juga mampu menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari,” kata salah satu pengurus Muhammadiyah setempat.

Dengan dukungan dai-dai yang berdedikasi, pembinaan ini telah menciptakan dampak positif yang dirasakan langsung oleh para mualaf. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa dakwah tidak hanya soal mengajak, tetapi juga mendampingi, mendidik, dan memelihara.

Hadirnya halaqah rutin ini menegaskan peran Muhammadiyah sebagai lembaga yang tak hanya peduli pada penyebaran ajaran Islam, tetapi juga komitmen dalam menjaga keberlanjutan pembinaan umat, khususnya di daerah yang memiliki tantangan dakwah seperti Kepulauan Mentawai.

Kontributor : Muhammad Agus, Dai LDK PP Muhammadiyah
Editor : Najihus Salam

Leave A Reply

Your email address will not be published.