Arab Saudi Berikan Penghargaan untuk Tokoh Internasional, Termasuk Ketua LDK PP Muhammadiyah dari Indonesia
LDKMUH.OR.ID, Taif – Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi, yang dipimpin oleh Dr. Abdullatif Al-Syaikh, memberikan penghargaan berupa cinderamata kepada 50 tokoh dari Indonesia dan negara lainnya dalam acara Malam Budaya yang diselenggarakan di Telefric Al Hada Cable Car – Base Taif. Salah satu penerima penghargaan dari Indonesia adalah Muchamad Arifin, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. (27/11/2024)
Acara ini bertujuan untuk merayakan kekayaan budaya Taif, kota yang dikenal dengan keindahan alam dan warisan budayanya. Berbagai atraksi budaya, seperti seni lokal, tarian tradisional, dan kuliner khas Taif, turut memeriahkan malam tersebut, sambil memanfaatkan pemandangan pegunungan yang menakjubkan di sekitar lokasi kereta gantung Al Hada.
Telefric Al Hada, sebagai destinasi wisata unggulan, menghubungkan Ramada Hotel di puncak Al Hada dengan area resor di bawahnya, memberikan pengalaman unik bagi pengunjung yang dapat menikmati lanskap pegunungan dan wilayah sekitar Taif. Kereta gantung ini, yang pertama kali dibangun pada 1997, juga menjadi lokasi bagi berbagai acara budaya dan festival, serta berfungsi sebagai sarana edukasi mengenai sejarah dan nilai-nilai penting kota Taif dalam konteks sejarah Islam dan budaya modern.
Sebagai kota yang berperan penting dalam sejarah Islam, Taif juga dikenal sebagai tempat di mana Nabi Muhammad ﷺ mengalami salah satu ujian berat dalam perjalanan dakwahnya. Pada tahun 619 M, Nabi ﷺ bersama Zaid bin Haritsah pergi ke Taif untuk mengajak penduduknya menerima Islam. Namun, ajakan tersebut ditanggapi dengan penolakan keras dan pengusiran, bahkan beliau dilempari batu oleh penduduk, termasuk anak-anak.
Meskipun terluka secara fisik dan emosional, Nabi ﷺ tetap menunjukkan kesabaran dan pengampunan. Dalam sebuah kebun milik Utbah dan Syaibah, Nabi ﷺ berdoa kepada Allah, memohon agar penduduk Taif diberi petunjuk dan rahmat, meskipun mereka telah berbuat kejam terhadapnya. Doa Nabi ﷺ dikabulkan beberapa tahun kemudian, saat penduduk Taif menerima Islam setelah Fathu Makkah. Peristiwa ini menjadi teladan bagi umat Islam dalam mengajarkan kesabaran, pengampunan, dan keyakinan pada takdir Allah meskipun menghadapi cobaan besar.