LDK PP Muhammadiyah

Menyongsong Keadilan untuk Guru demi Kemajuan Bangsa

0 9

Oleh: Dr. Suhardin, S.Ag., M.Pd., LDK PP Muhammadiyah

Pada tanggal 25 November 2024, Hari Guru di Indonesia merayakan dengan penuh semangat dan keberagaman acara yang mengangkat tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat.” Di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga menengah. Upacara terlaksan dengan membahas tema tersebut dan serangkaian kegiatan yang menggambarkan penghargaan terhadap peran guru. Siswa mengungkapkan rasa terima kasih dan penghormatan kepada guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang telah berkontribusi besar dalam membentuk generasi yang berguna dan bermanfaat bagi bangsa.

Hari itu, para guru menerima berbagai hadiah, mulai dari nasi tumpeng hingga hadiah dari orang tua dan siswa, terutama bagi guru yang menjadi idola. Bagi guru yang memiliki peran utama sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, dan penilai, mereka tidak hanya dihargai, tetapi juga dipandang sebagai sumber inspirasi yang membentuk karakter dan masa depan siswa. Mereka memberikan keteladanan dalam nilai-nilai kehidupan, mengembangkan potensi kecerdasan siswa, dan terus memantau perkembangan pribadi dan sosial mereka.

Namun, meskipun peran guru sangat penting, terdapat kesenjangan yang signifikan dalam kesejahteraan antara guru senior dan junior. Dan juga antara guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan guru honorer. Guru senior, dengan berbagai tunjangan dan gaji tetap, sering kali menikmati kesejahteraan yang lebih baik, terutama di daerah dengan pendapatan daerah tinggi. Sementara itu, banyak guru honorer yang penghasilannya jauh di bawah standar, bahkan ada yang kurang dari satu juta per bulan. Meski demikian, banyak dari mereka yang tetap menjalani profesinya dengan penuh rasa syukur. Karena mereka memperoleh penghasilan tambahan melalui kegiatan lain seperti mengajar privat atau mengaji.

Keadilan dalam Kesejahteraan Guru sebagai Kunci Kemajuan Bangsa

Namun, ketimpangan finansial ini memunculkan ketidakadilan yang perlu segera teratasi. Pemerintah dan pihak berwenang di dunia pendidikan harus berhenti hanya berbicara mengenai pentingnya penghargaan terhadap guru. Mulai mengambil langkah konkrit untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sering kali merasa tidak sebanding dengan guru ASN dalam hal kesejahteraan dan pengakuan. Keberadaan ketidakadilan ini menghalangi semangat para guru untuk berkarya dan berinovasi demi kemajuan pendidikan bangsa.

Pentingnya keadilan dalam dunia pendidikan tidak bisa diragukan lagi. Keadilan guru akan memberi kekuatan bagi mereka untuk berkontribusi lebih besar terhadap kemajuan bangsa. Sebaliknya, ketidakadilan hanya akan menciptakan ketegangan dan menurunkan semangat kerja. Keberpihakan terhadap keadilan dan kesejahteraan guru adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, damai, dan produktif.

Oleh karena itu, sudah saatnya bagi semua pemangku kebijakan untuk memastikan bahwa guru. Sebagai pilar utama pendidikan, mendapatkan hak dan kesejahteraan yang setara dengan kontribusi mereka. Keadilan adalah cermin dari ketaqwaan dan menjadi landasan bagi kemajuan bangsa yang lebih besar.

Leave A Reply

Your email address will not be published.