LDK PP Muhammadiyah

Dakwah Transformatif di Era Digital: Refleksi Tahun Baru Islam 1447 H

0 42

Oleh: Kamarul Zaman, S.E., M.Ak, Wakil Bendahara LDK PP Muhammadiyah/ Ketua Forum Dai Digital Muhammadiyah (FORDIGIMU)

Tahun baru Islam 1 Muharram 1447 H kembali menjadi momentum spiritual dan sosial bagi umat Islam untuk berhijrah. bukan hanya sekadar berpindah tempat, melainkan melakukan transformasi nilai, cara pandang, dan cara bertindak. Pada konteks kekinian, pemaknaan hijrah tak lagi cukup secara tekstual, tetapi harus membuahkan tindakan nyata. Perubahan cara berdakwah yang relevan dengan zaman, dakwah digital yang transformatif adalah jalan terbaik dalam menjawab tantangan itu zaman.

Dakwah Digital: Ikhtiar Hijrah Metode dan Strategi

Kemajuan teknologi telah mengubah cara manusia berinteraksi, berpikir, dan mencari ilmu. Kajian-kajian keislaman kini tidak hanya berlangsung di masjid atau majelis taklim, tetapi juga di ruang-ruang digital: YouTube, Instagram, TikTok, podcast Spotifydan lainnya merupakan Platform digital yang terbuka peluang dakwahnya yang menjangkau audiens global dengan kecepatan dan kreativitas tinggi.

Menurut laporan We Are Social tahun 2024, pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 215 juta jiwa, dan sebagian besar mengakses media sosial setiap hari. Ini menunjukkan betapa besarnya potensi dakwah digital jika dikelola secara profesional dan strategis. begitupun banyak fenomena yang menunjukkan perlunya penetrasi dakwah di dunia digital selain merupakan misi membentuk kesalehan digital sesuai dengan amanat Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Surakarta juga karena hasil survei microsoft yang menunjukkan netizen indonesia paling tidak sopan se-Asia tenggara menjadi bagian dari alasan mengapa pentingnya dakwah muhammadiyah di ranah digtal.

Namun, dakwah di era digital bukan sekadar memindahkan konten ke media baru. Ia harus bersifat transformatif: mengubah cara berpikir umat, memberdayakan masyarakat, dan menyampaikan ajaran Islam yang solutif terhadap persoalan zaman.

Dakwah Berkemajuan di Era Teknologi

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam tajdid memiliki fondasi ideologis yang kokoh dalam menghadapi tantangan zaman. Melalui gagasan Islam berkemajuan, Muhammadiyah mendorong umat Islam untuk berpikir rasional, inklusif, dan modern. Dakwah tidak hanya menjadi media penyampai akidah dan syariah, tetapi juga instrumen pencerahan sosial dan pembangunan peradaban.

Dikutip pada majalah Suara Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, M.Si. selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah, dalam berbagai kesempatan menekankan bahwa dakwah kekinian harus mampu menjawab problematika umat kontemporer mulai dari isu lingkungan, kesehatan mental, kemiskinan, hingga literasi digital. beliau menyatakan bahwa “Dakwah di era digital harus dibarengi dengan kecerdasan media dan kemampuan literasi, agar tidak tenggelam dalam gelombang informasi tanpa arah.”

Dakwah Transformatif: Mewujudkan Hijrah Digital

Dakwah transformatif adalah dakwah yang bukan hanya menyampaikan, tetapi juga menggerakkan. Ia mengajak umat untuk berpikir kritis, mandiri, dan solutif. Di tengah maraknya disinformasi keagamaan dan konten radikal di internet, dakwah Muhammadiyah harus hadir sebagai counter terhadap berbagai konten-konten negatif tersebut dengan memberikan rujukan yang otentik serta narasi-narasi yang meneduhkan dunia digital.

Pendekatan ini sejalan dengan konsep bil hal yang telah lama diperjuangkan Muhammadiyah: berdakwah melalui tindakan nyata. Maka dari itu, konten dakwah tidak cukup hanya memuat tausiah. Tapi juga edukasi kewirausahaan, advokasi lingkungan, literasi kesehatan, hingga pemberdayaan komunitas dan lainnya. Keseluruhan yang masuk dan relate dengan minat konten masyarakat saat ini.

FORDIGIMU (Forum Dai Digital Muhammadiyah) yang terbentuk dari para alumni Akademi Dai Digital Muhammadiyah Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah merupakan bagian ikhtiar dakwah digital yang terorganisir secara masif dan struktural. Melalui forum ini para dai digital mendapat bekal kemampuan dakwah digital. Mulai dari literasi, skill dan strategi konten yang dapat memberikan penetrasi dakwah muhammadiyah di dunia digital jauh lebih luas dan efektif. Saat ini ikhtiar ini masih terus akan berjalan dengan mengadakan Akademi Dai Digital Muhammadiyah di berbagai provinsi di tanah air.

1 Muharram sebagai Titik Awal Revolusi Dakwah

1 Muharram 1447 H bukan hanya penanda tahun baru Islam, tetapi titik awal hijrah kolektif menuju kemajuan strategi dakwah yang lebih luas dan kreatif. niali-nilai kemajuan Muhammadiyah terlihat juga baru-baru ini dengan launchingnya KHGT (Kalender Hijriah Global Tunggal) pada 1 Muharram 1447 H di Yogyakarta sebagai upaya menjawab hutang peradaban Islam melalui ilmu falak. sehingga dalam konteks kemajuan lainnya Umat Islam harus berani meninggalkan cara-cara lama yang stagnan dengan bertransformasi secara digital, ideologis, dan kultural.

Muhammadiyah telah meletakkan fondasi ideologis dan praksis dakwah Islam berkemajuan yang relevan dengan zaman. Kini saatnya generasi muda, para dai, akademisi. Termasuk content creator muslim bersinergi membangun narasi keislaman yang mencerdaskan, menyejukkan, dan membebaskan bersama FORDIGIMU.
firman Allah dalam QS. Ar-Ra’d ayat 11:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”

Hijrah digital adalah bagian dari upaya mengubah itu. Maka mari jadikan dakwah digital sebagai sarana transformasi umat menuju peradaban Islam yang tercerahkan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.