Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh setiap tanggal 22 April, Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Muhammadiyah menyuarakan seruan moral yang menggugah: menjaga kelestarian lingkungan adalah bagian dari ketakwaan kepada Allah SWT. Dalam pernyataan resminya, LDK Muhammadiyah menegaskan bahwa merawat bumi bukan sekadar isu ekologis, tetapi juga merupakan mandat spiritual yang melekat pada setiap Muslim sebagai khalifah di muka bumi.
“Bumi yang kita pijak hari ini adalah warisan bagi generasi yang akan datang. Kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita lakukan terhadapnya,” ungkap Muchamad Arifin, M.Ag. Ketua LDK PP Muhammadiyah.
Hari Bumi sejatinya lahir dari kesadaran global atas meningkatnya kerusakan alam. Namun, bagi LDK Muhammadiyah, peringatan ini bukan hanya peristiwa tahunan, melainkan momen refleksi mendalam tentang peran manusia sebagai pemelihara bumi. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu sebagai pemakmurnya (khalifah).” (QS. Hud: 61)
Sayangnya, realitas di lapangan menunjukkan kerusakan lingkungan yang kian mengkhawatirkan. LDK Muhammadiyah mengingatkan, hal ini bukanlah tanpa sebab. Firman Allah dalam QS. Ar-Rum ayat 41 menyatakan:
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia…”
Ayat tersebut menjadi pengingat bahwa degradasi lingkungan adalah cermin dari kerusakan moral dan spiritual umat manusia.
Menyentuh Bumi, Menyentuh Hati
Melalui kampanye ini, LDK Muhammadiyah mengajak umat Islam untuk kembali pada nilai-nilai Islam yang menjunjung tinggi keseimbangan alam. Kepedulian terhadap lingkungan tidak harus berawal dari aksi besar; cukup dengan langkah-langkah sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik, menanam pohon, membuang sampah pada tempatnya, hingga menyuarakan pentingnya etika lingkungan dalam dakwah sehari-hari.
Sebagai bagian dari gerakan dakwah berbasis ilmu dan amal, LDK Muhammadiyah berkomitmen untuk terus menanamkan nilai-nilai Islam yang ramah lingkungan dalam kehidupan masyarakat. Peringatan Hari Bumi dijadikan sebagai panggilan untuk bergerak—dari sekadar wacana menuju aksi nyata.
LDK Muhammadiyah menegaskan, dakwah tidak hanya menyentuh dimensi ibadah personal, tetapi juga menjangkau aspek sosial dan ekologis secara menyeluruh. Menjaga bumi adalah bagian dari wujud syukur dan bentuk nyata penghambaan kepada Sang Khalik.
Dengan semangat Hari Bumi, mari jadikan dakwah sebagai gerakan cinta lingkungan. Karena bumi bukan hanya tempat tinggal kita hari ini—ia adalah amanah untuk generasi yang akan datang.