LDKMUH.OR.ID, Kepulauan Mentawai – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kepulauan Mentawai menggelar program pembinaan mualaf secara rutin. Kegiatan ini berlangsung setiap Ahad pagi di Masjid Takwa Muhammadiyah, KM 6, Pulau Sipora Utara.
Pada Ahad, 12 Januari 2025, pembinaan dihadiri oleh 20 hingga 30 mualaf yang antusias mengikuti program ini. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengalaman agama Islam bagi para mualaf, sekaligus membangun semangat belajar mereka dalam mendalami risalah Islam.
Pembinaan mualaf dilakukan secara rutin dengan pendekatan sistematis. Para dai berpengalaman yang berdedikasi di Kepulauan Mentawai membimbing peserta menggunakan metode halaqah, tanya jawab, dan diskusi. Pendekatan ini bertujuan mempererat hubungan antara dai dan mualaf, menciptakan suasana belajar yang nyaman dan interaktif.
Fokus pembinaan meliputi pengajaran bacaan shalat, tata cara ibadah, bacaan Al-Qur’an, serta hukum fiqh dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memperkuat pembelajaran, dibuat pula grup WhatsApp pada setiap halaqah untuk memfasilitasi setoran harian bacaan dan tanya jawab lebih lanjut.
Kak Mega, salah satu mualaf yang mengikuti pembinaan ini, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya. “Kami sangat berterima kasih kepada Muhammadiyah yang sudah peduli dan memfasilitasi kami semua,” ungkapnya.
Program yang juga dikenal dengan nama Mualaf Learning Center (MLC) ini diharapkan menjadi cahaya ilmu yang menyinari para mualaf di Kepulauan Mentawai. Dengan hadirnya MLC, motivasi dan semangat para mualaf untuk belajar semakin meningkat, terutama dalam memahami Islam secara lebih mendalam.
Selama delapan bulan terakhir, program pembinaan ini telah berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif. Para dai Muhammadiyah terus berupaya memberikan bimbingan terbaik, tidak hanya dalam aspek keilmuan agama, tetapi juga dari segi sosial dan ekonomi, agar para mualaf mampu menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.
“Menjadi seorang muslim yang seutuhnya membutuhkan pembinaan yang berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk menuntun, membimbing, menjaga, dan melindungi para mualaf agar dapat memahami Islam dengan benar, tidak hanya sebatas kalimat syahadat,” kata salah satu dai dalam program ini.
Dengan adanya program ini, Muhammadiyah menegaskan perannya sebagai pelopor dakwah yang inklusif dan berkelanjutan, terutama di daerah terpencil seperti Kepulauan Mentawai. Semoga upaya ini terus membawa manfaat bagi para mualaf dan umat Islam di seluruh wilayah.
Kontributor : Muhammad Agus, Dai LDK PP Muhammadiyah
Editor : Najihus Salam