LDK PP Muhammadiyah

LDK PP Muhammadiyah Soroti Tantangan Zaman Digital! Anak Butuh Bimbingan, Bukan Hanya Teknologi

0 8

LDKMUH.OR.ID, Surabaya – Dalam rangka mempererat tali silaturahim pasca-Idulfitri, SD Muhammadiyah 24 Surabaya menggelar acara Halal bi Halal pada Sabtu, 12 April 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru, karyawan, dan wali murid, serta menghadirkan Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustaz Muchamad Arifin, sebagai penceramah utama.

Acara yang berlangsung di lingkungan sekolah ini juga turut dihadiri oleh berbagai tokoh dan unsur masyarakat, di antaranya perwakilan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo, Majelis Dikdasmen Aisyiyah Surabaya, serta tokoh-tokoh Muhammadiyah di wilayah Ketintang dan sekitarnya.

Dalam sambutannya, Kepala SD Muhammadiyah 24 Surabaya, Norma Setyaningrum, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan Halal bi Halal ini merupakan momen penting dalam mempererat hubungan antara pihak sekolah dan para orang tua siswa.

“Silaturrahim Idul Fitri ini bukan hanya sebagai ajang maaf-memaafkan, tetapi juga sebagai upaya memperkuat sinergi antara guru dan wali murid demi kemajuan pendidikan anak-anak kita,” ujarnya.

Sementara itu, dalam tausiyahnya, Ustaz Muchamad Arifin menegaskan bahwa tradisi Halal bi Halal sejatinya adalah sarana untuk melakukan tazkiyatun nafs, atau proses pensucian jiwa dari penyakit hati seperti iri, dendam, dan permusuhan.

“Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menjaga kebersihan hati, karena dari sanalah keberuntungan akan datang. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam QS Asy-Syams ayat 9–10: ‘Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.’” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas diri setelah menjalani ibadah Ramadhan. “Ramadhan adalah bulan latihan untuk menyucikan jiwa, memperbanyak ibadah, dan menahan hawa nafsu. Jangan sampai semua kebaikan yang telah kita bangun hilang begitu saja setelah Idul Fitri,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Arifin juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi generasi muda di era digital. Menurutnya, meskipun teknologi membawa banyak kemudahan, jika tidak disertai pengawasan yang tepat, gadget bisa memberikan dampak negatif terhadap tumbuh kembang anak.

“Banyak anak yang akhirnya kecanduan layar, kehilangan semangat belajar, bahkan sulit bersosialisasi. Dunia digital juga menyimpan konten negatif yang dapat merusak akhlak dan melemahkan daya pikir,” paparnya.

Ia menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam mendampingi anak-anak dalam penggunaan teknologi. “Anak-anak tidak hanya membutuhkan teknologi canggih, tetapi lebih dari itu mereka membutuhkan kasih sayang, bimbingan, dan perhatian dari orang tua,” tegasnya.

Selain itu, Ustaz Arifin juga mengingatkan bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. “Kurangnya pengawasan dan pengaruh lingkungan buruk bisa menyeret anak pada jerat narkotika. Ini ancaman serius yang harus kita waspadai bersama,” pungkasnya.

Acara yang berlangsung pada 12 April 2025 ini berjalan penuh kehangatan dan diakhiri dengan sesi saling bersalaman antara guru, wali murid, dan seluruh peserta yang hadir.

Editor : Najihus Salam

Leave A Reply

Your email address will not be published.