Warga Binaan Lapas Pamekasan Bertransformasi Menjadi Guru Al-Qur’an Berkat Pembinaan LDK Muhammadiyah
LDKMUH.OR.ID, Pamekasan – Suasana penuh haru menyelimuti kegiatan pembinaan rohani di Lapas Kelas 2A Pamekasan. Dalam program yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.30 ini, warga binaan yang selama ini mengikuti bimbingan Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Muhammadiyah Pamekasan berhasil menunjukkan kemampuan mengaji yang luar biasa. Lebih dari itu, mereka kini mampu menjalankan peran sebagai guru Al-Qur’an—a sebuah pencapaian luar biasa yang mengubah arah hidup mereka. (Senin, 20/01/2025)
Dipimpin oleh Ustaz Ach Fawaid, S.Hum., Ketua LDK Muhammadiyah Pamekasan, kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan rutin yang diadakan setiap hari Senin. Program ini tidak hanya melatih warga binaan membaca Al-Qur’an dengan tartil, tetapi juga memperkuat pemahaman mereka terhadap nilai-nilai Islam. Bimbingan yang konsisten telah membawa mereka tidak hanya mendalami agama, tetapi juga berkontribusi sebagai pengajar Al-Qur’an bagi sesama.
Kegiatan tersebut berlangsung di ruang khusus yang disediakan oleh Lapas Kelas 2A Pamekasan, yang berlokasi di belakang kantor Bupati Pamekasan. Dukungan penuh dari pihak Lapas, termasuk Kepala Lapas dan jajaran pengurusnya, sangat membantu keberhasilan program ini. Mereka menyediakan fasilitas belajar yang kondusif, memungkinkan warga binaan untuk fokus mengembangkan potensi mereka.
“Kami ingin mereka memahami bahwa masa lalu tidak menentukan masa depan. Dengan usaha yang istiqamah dan bimbingan yang tepat, mereka dapat menjadi individu yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain,” ujar Ustaz Ach Fawaid.
Salah satu warga binaan membagikan pengalamannya dengan penuh emosi. Ia mengaku sebelumnya terjerumus dalam kasus narkoba dan merasa kehilangan arah hidup. “Program ini benar-benar membuka mata saya. Saya belajar mengaji dan sekarang menjadi guru Al-Qur’an. Ini pengalaman yang mengubah hidup saya dan membuat saya lebih dekat dengan Allah,” tuturnya.
Kepala Lapas Kelas 2A Pamekasan menyampaikan apresiasi mendalam terhadap program ini. Menurutnya, pembinaan rohani berbasis keagamaan sangat efektif dalam membentuk karakter positif warga binaan. “Kami melihat perubahan nyata dalam diri mereka. Setelah bebas nanti, kami berharap mereka bisa menjadi teladan yang baik di masyarakat,” katanya.
Program pembinaan ini untuk terus berlanjut, dengan target mencetak lebih banyak guru Al-Qur’an dari kalangan warga binaan. LDK Muhammadiyah Pamekasan berkomitmen untuk memberikan pendampingan secara berkesinambungan demi menciptakan transformasi spiritual dan sosial yang lebih luas.
Apa yang terjadi di Lapas Kelas 2A Pamekasan membuktikan bahwa pembinaan berbasis agama bukan hanya memberikan harapan baru, tetapi juga melahirkan perubahan nyata yang berdampak positif. Dari gelapnya masa lalu, warga binaan kini bangkit menjadi insan yang membawa manfaat bagi sesama.
Editor : Najihus Salam