LDKMUH.OR.ID, Pontianak – PDM Kota Pontianak menyelenggarakan pengajian Ahad pagi pada 22 September 2024 di Mushola SD Muhammadiyah 2 Pontianak. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen Muhammadiyah, termasuk PWM, PDM Kota Pontianak, PDM Kubu Raya, serta anggota Aisyiah dan ortom Muhammadiyah lainnya. Pengajian tersebut juga diikuti oleh para dai yang merupakan peserta Bimtek LDK Muhammadiyah Pontianak, menandakan semangat kolaborasi dalam memperkuat dakwah dan pemahaman umat.
Ketua LDK Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bapak Muhammad Arifin, SAg. M.Ag, menjadi pemateri utama dalam acara ini. Dengan penuh semangat, beliau menyampaikan tema yang sangat relevan dan strategis, yaitu mengenai perang modern yang banyak diterapkan oleh berbagai negara dalam upaya merusak suatu bangsa tanpa harus terlibat langsung di medan perang, yang dikenal sebagai Proxy War. Konsep ini sangat penting untuk dipahami, terutama dalam konteks Indonesia yang memiliki keanekaragaman dan kekuatan sosial yang luar biasa.
Dalam paparannya, Bapak Arifin menekankan bahwa Proxy War seringkali menggunakan amunisi utama seperti penyebaran isu strategis yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Beliau menjelaskan bahwa berita bohong dan informasi yang menyesatkan dapat menciptakan perpecahan di kalangan masyarakat, yang pada gilirannya melemahkan integrasi sosial dan stabilitas negara. Isu-isu ini sering kali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengadu domba antar kelompok.
Selain itu, beliau juga membahas tentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba serta pornografi sebagai bentuk serangan yang lebih halus tetapi sangat merusak. Menurutnya, salah satu cara untuk menghancurkan generasi muda adalah dengan mempengaruhi mereka melalui penggunaan narkoba dan kecanduan pada konten pornografi. Ini adalah tantangan besar yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia, terutama di era digital saat ini, di mana akses terhadap informasi dan hiburan sangat mudah.
Bapak Arifin mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat, khususnya organisasi-organisasi seperti Muhammadiyah, untuk ikut serta dalam pencegahan penyebaran isu negatif dan penyalahgunaan narkoba. Beliau menyerukan kepada anggota Muhammadiyah untuk aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda, tentang bahaya dari dua ancaman tersebut. Edukasi yang tepat dapat menjadi salah satu strategi utama untuk melawan pengaruh negatif yang mengintai.
Dalam pengajian ini, peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya, menciptakan suasana interaktif yang mendalam. Banyak peserta yang mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai masa depan generasi muda jika tidak ada tindakan nyata yang diambil. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi setiap anggota untuk melakukan tindakan yang konkret dalam upaya menjaga keutuhan dan kemandirian bangsa.
Sebagai penutup, Bapak Arifin menegaskan bahwa untuk membangun Indonesia yang lebih baik, semua elemen masyarakat harus bersatu dan berkolaborasi. Sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan individu sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif. Pengajian pekanan ini bukan hanya sekedar rutinitas, tetapi juga merupakan langkah penting dalam membentuk generasi yang lebih kuat dan sadar akan tantangan yang dihadapi.
Dengan semangat persatuan, anggota Muhammadiyah diharapkan dapat meneruskan pesan ini dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kegiatan pengajian seperti ini diharapkan dapat terus diadakan secara berkala untuk memberikan wawasan dan strategi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Setiap individu diharapkan berkontribusi sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya dalam upaya menjaga keutuhan bangsa.
Kontributor : Usni Mubarak, LDK PDM Kubu Raya, Kalimantan Barat