LDKMUH.OR.ID, Magelang – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY kembali menunjukkan peran aktifnya dalam menyebarkan nilai-nilai Islam melalui pendekatan komunitas. Hal ini terlihat dalam kegiatan Halal Bi Halal yang digelar oleh Bikers Muhammadiyah (BikersMu) Korwil DIY bersama PCM Sawangan, Magelang, Ahad (27/4/2025) di kawasan wisata Tol Kahyangan, Jawa Tengah.
Kegiatan yang bertajuk “Halal Bi Halal BikersMu Korwil DIY Bersama PCM Sawangan dan Mualaf” ini melibatkan 115 peserta touring yang terdiri dari 70 sepeda motor, dua ambulans, dan dua mobil pribadi. Rombongan memulai perjalanan dari kantor PWM DIY dan singgah di Masjid Al Birru Ketep, Magelang, untuk mengadakan sesi halal bi halal bersama warga setempat, PRM Ketep, PRM Wonolelo, PRM Kapuhan, dan PRM Banyuroto.
Momentum ini menjadi lebih bermakna dengan hadirnya Ketua LDK PWM DIY, Ustadz Ananto Isworo, S.Ag, sebagai penceramah utama yang menyampaikan hikmah halal bi halal. Dalam tausiyahnya, beliau menekankan pentingnya dakwah yang membumi dan merangkul semua kalangan, termasuk komunitas motor dan para mualaf.
“Dakwah itu bukan soal mimbar semata, tapi tentang bagaimana kita hadir di tengah masyarakat, menyentuh hati mereka, dan menjadi solusi dalam kehidupan mereka,” ujar Ustadz Ananto. Ia menambahkan bahwa nilai ketaqwaan yang sejati tercermin dalam tiga karakter utama sebagaimana dijelaskan dalam QS. Ali Imran:134, yaitu suka berinfaq dalam kondisi lapang maupun sempit, mampu menahan amarah, dan mudah memaafkan sesama.
Dalam acara tersebut, hadir pula 11 orang mualaf binaan PCM Sawangan. Kepada mereka, diserahkan bantuan berupa paket sembako dan perlengkapan ibadah sebagai bentuk kepedulian sosial. Selain itu, BikersMu DIY juga menyerahkan bantuan 40 mushaf Al-Qur’an dari Universitas Ahmad Dahlan kepada Takmir Masjid Al Birru.
Kegiatan ini bukan sekadar touring, tetapi menjadi bentuk nyata dari tagline BikersMu: “Melaju Bersama Dakwah.” Ketua BikersMu DIY, Wahyu Gunawan yang akrab disapa ‘Ndan Soni’, menyampaikan bahwa sinergi antara komunitas motor dan LDK menjadi kekuatan strategis dalam menjangkau segmen masyarakat yang tidak selalu terjangkau oleh metode dakwah konvensional.
“Melalui kolaborasi seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa komunitas motor juga bisa menjadi media dakwah dan sosial yang efektif,” tambahnya.
Di akhir sesi tausiyah, Ustadz Ananto kembali menegaskan bahwa siapapun bisa menjadi pelaku dakwah, meski tanpa jabatan, simbol keagamaan, atau panggung besar. “Yang Allah nilai adalah siapa yang mau hadir membantu orang lain, meringankan beban mereka. Itulah esensi dakwah yang sebenarnya.”
Melalui kegiatan ini, LDK PWM DIY kembali membuktikan perannya sebagai lembaga yang konsisten dalam mengembangkan dakwah berbasis komunitas—merangkul, membina, dan memberdayakan masyarakat tanpa batasan ruang dan simbol.
Editor : Najih