LDKMUH.OR.ID, Pontianak – Pada hari Jum’at, 27 September, suasana di Masjid Al-Mukhlisin di Dusun Ujung Pinang, Kecamatan Bika, terlihat sepi. Hanya lima orang jama’ah yang hadir untuk melaksanakan shalat Jum’at, selama ini memang begitulah kondisinya. Jumlah ini tentu sangat mencolok jika dibandingkan dengan masjid-masjid di daerah mayoritas muslim, yang biasanya ramai oleh jama’ah.
Dusun Ujung Pinang memang merupakan kawasan dengan komunitas Muslim yang sangat minoritas. Dengan hanya sekitar enam kepala keluarga yang beragama Islam, tantangan dalam menjalankan praktik keagamaan menjadi semakin nyata. Banyak di antara mereka yang masih belum siap untuk memimpin shalat Jum’at atau menjadi imam shalat berjamaah. Keterbatasan ini sebagian disebabkan oleh kurangnya pendidikan agama, kesempatan belajar yang terbatas dan minimnya kesadaran beragama.
Jarak ke kota untuk mengikuti shalat Jum’at di masjid yang lebih besar juga menjadi kendala. Bagi sebagian warga, kesadaran beragama yang masih rendah turut mempengaruhi kehadiran mereka. Namun, meskipun demikian, kehadiran masjid di tengah keterbatasan ini memiliki makna yang mendalam.
Pertanyaan yang muncul adalah, mengapa mendirikan masjid di tengah komunitas yang begitu kecil? Keberadaan Masjid Al-Mukhlisin bukan hanya sekadar sarana ibadah, tetapi juga sebagai syiar bahwa ada umat Muslim di kampung ini. Masjid ini diharapkan menjadi motivasi bagi umat Muslim untuk lebih aktif dalam menjalankan ibadah dan meningkatkan pengetahuan agama mereka.
Kita patut bersyukur, masyarakat sekitar menunjukkan tingkat toleransi dan kepedulian yang tinggi. Mereka dengan sukarela mengizinkan pendirian masjid meskipun jumlah Muslim di kawasan ini sangat sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kebersamaan dan saling menghargai masih sangat kuat di antara mereka.
Dengan demikian, meskipun jumlah jama’ah yang hadir terbatas, harapan akan pertumbuhan iman dan pengetahuan agama di Dusun Ujung Pinang tetap terjaga. Semoga Masjid Al-Mukhlisin menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi warga muslim, serta menumbuhkan semangat untuk terus belajar dan berkembang dalam keimanan.
Kontributor : Fathul, Dai LDK Kapuas Hulu