LDK PP Muhammadiyah

LDK PP Muhammadiyah Cetak Dai Digital yang Sistematis dan Terukur

0 50

LDKMUH.OR.ID, Jakarta — Dalam menghadapi era digital yang terus bergerak cepat, Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyelenggarakan Akademi Dai Digital Muhammadiyah bertajuk “Dakwah Transformatif di Era Digital”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu–Ahad, 21–22 Juni 2025, di Aula Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. KH. Saad Ibrahim, M.A., membuka kegiatan dengan pesan mendalam mengenai pentingnya penguasaan atas kekuasaan teknologi. Menurutnya, hari ini dunia telah memasuki ruang kelima, yaitu dunia digital, yang menjadi medan perang baru: cyber war.

“Tidak cukup hanya berdakwah jika tidak menguasai kekuasaan. Dunia maya hari ini adalah bentuk kekuasaan modern. Kalau kita tidak menguasai IT, kita akan tertinggal,” tegasnya.

Saad bahkan mencontohkan sistem pertahanan Iron Dome milik Israel sebagai bentuk dominasi teknologi digital. Karena itu, ia menekankan bahwa dai digital Muhammadiyah harus melampaui peran penyampai pesan dan menjadi pengendali arus informasi global.

“Kalau kendali itu dipegang oleh LDK, tidak perlu ke Israel, musnahlah Israel itu,” ujarnya dengan penuh tekanan.

Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchamad Arifin, M.Ag., turut menegaskan bahwa medan utama dakwah kini bukan hanya mimbar, tetapi dunia digital yang dipenuhi berbagai arus informasi.

“Perkembangan teknologi informasi jangan dibiarkan tanpa konten agama. Harus ada produk dari para peserta Akademi Dai Digital ini. Kita harus bisa menembus dunia virtual,” katanya.

Arifin juga menyoroti capaian LDK selama setengah periode terakhir, mulai dari hasil dakwah komunitas muallaf hingga berdirinya Muallaf Learning Center sebagai bentuk pembinaan yang rapi dan berkelanjutan.

Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof. Dr. Ir. Mutmainah, M.M., mengingatkan bahwa narasi keagamaan kini tengah dipertaruhkan di dunia maya. Maka, dibutuhkan dai yang tidak hanya alim dalam teks, tetapi juga tajdid dalam pikiran serta cakap teknologi.

“Kami berharap Akademi Dai Digital ini menjadi awal dari gerakan dakwah digital Muhammadiyah yang sistematis dan terukur,” ujarnya.

Ketua Panitia, Ahmad Nur Muhaimin, S.Ud., melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 123 peserta dari berbagai daerah. Mereka adalah para dai yang sudah memiliki kemampuan dasar dalam dakwah dan kini didorong untuk menguasai medan digital secara profesional.

“Akademi ini adalah ikhtiar nyata untuk memaksimalkan potensi dakwah di era digital. Dunia maya telah menjadi ruang baru peradaban, dan dai harus hadir di sana dengan narasi yang mencerdaskan, menggembirakan, dan mencerahkan,” ucap Ahmad.

Akademi Dai Digital Muhammadiyah ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan kawah candradimuka untuk melahirkan dai-dai muda Muhammadiyah yang cerdas, kreatif, dan adaptif terhadap zaman—sekaligus menjadi konten kreator Islami yang tak hanya paham teks, tapi juga lincah di ruang digital.

LDK PP Muhammadiyah melalui akademi ini ingin memastikan bahwa obor dakwah tak hanya menyala di lorong-lorong kampung, tetapi juga bersinar terang di jalur cepat dunia digital. Bukan hanya mengikuti arus, tetapi menciptakan arah.

Editor: Najih

Leave A Reply

Your email address will not be published.