LDK PP Muhammadiyah

KIAM di Tebo, Mualaf Suku Anak Dalam Semakin Semangat Belajar Islam

0 64

LDKMUH.OR.ID, Jambi – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Kajian Intensif Al-Islam untuk Mualaf (KIAM) di Mualaf Learning Center (MLC) Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi pada Rabu (19/3/2025). Acara yang didukung penuh oleh LAZISMU ini dihadiri oleh komunitas Mualaf Suku Anak Dalam serta murid Madrasah Diniyah Al-Islam (MDA) binaan para dai LDK.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman ibadah dalam Islam bagi para mualaf, khususnya dalam hal pelaksanaan salat lima waktu. Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tebo, Drs. Sri Supareng, M.Pd, yang mengapresiasi inisiatif ini sebagai bentuk pembinaan keislaman yang berkelanjutan bagi komunitas mualaf.

Setelah itu, Muhammad Iqbal, S.Ag, seorang dai yang bertugas di Dusun Balairajo, menyampaikan sambutannya. Ia menegaskan bahwa Mualaf Learning Center (MLC) merupakan rumah bagi komunitas Suku Anak Dalam yang ingin belajar agama.

“Bapak, Ibu, tempat ini (MLC) adalah milik kita semua. Kalau Bapak dan Ibu ingin belajar salat, tinggal ketuk rumah saya. Rumah saya persis di sebelah sini, kalau saya tidur, gedor saja,” ujar Iqbal dengan penuh semangat.

Ia juga mengingatkan pentingnya melaksanakan salat sebagai kewajiban utama dalam Islam. Banyak warga komunitas Suku Anak Dalam yang masih kesulitan membaca bacaan salat dengan lancar. Oleh karena itu, ia mengajak mereka untuk tidak malu belajar.

“Bapak dan Ibu jangan malu kalau belajar. Justru saya sangat senang kalau Bapak dan Ibu mau belajar,” harapnya.

Kajian dilanjutkan dengan tausiah dari Ketua Lazismu Kabupaten Tebo, Agung Supriyatno, S.Pd. Dalam penyampaiannya, ia juga menekankan kewajiban salat lima waktu serta pentingnya terus belajar ilmu agama. Sambil sesekali bercanda dengan anak-anak yang hadir, ia memberikan analogi sederhana agar lebih mudah dipahami.

“Kita kalau sudah bisa naik sepeda, lalu dibelikan motor, apakah motornya kita kayuh? Kan tidak. Makanya kita perlu belajar cara mengendarainya. Begitu juga dengan agama Islam. Ketika kita sudah percaya dan meyakini Islam sebagai agama kita, maka kita juga harus belajar ilmunya agar bisa menjalankan ibadah dengan baik,” ungkap Agung.

Acara ini ditutup dengan buka puasa bersama dan pembagian sembako kepada komunitas Mualaf Suku Anak Dalam. Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan sekaligus meningkatkan pemahaman keislaman mereka.

Salah satu murid MDA, Sanggul, mengungkapkan kebahagiaannya bisa mengikuti kegiatan ini. “Alhamdulillah, saya senang. Selain dapat makan, juga dapat ilmu tentang salat,” ujarnya dengan penuh antusias.

Dengan adanya kegiatan seperti KIAM, diharapkan komunitas Mualaf Suku Anak Dalam semakin semangat dalam belajar dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Editor : Najihus Salam

Leave A Reply

Your email address will not be published.