LDK PP Muhammadiyah

Al-Kautsyar dan Al-Abtar

0 54

Dr. Suhardin, M.Pd.
(W. Bendahara LDK PP Muhammadiyah)

 

 

“Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah) Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah)”. (QS. Al-Kautsyar (108):1-3).

NIKMAT yang diberikan Allah kepada ummat Nabi Muhammad SAW sangat banyak: pertama, nikmat Islam dan iman. Islam tatanan nilai ilahiyah yang diturunkan kepada para nabi, semenjak nabi Adam AS sampai dengan nabi Muhammad SAW. Islam tuntunan yang memberikan cahaya kepada manusia dari kegelapan, kehidupan serba interest (kepentingan) diri, keluarga kelompok, kabilah dan bangsa.

Manusia tidak berpikir panjang mengorbankan segalanya untuk menggapai hasrat, keinginan, dan kepentingannya. Harga diri, muruah dan martabat keluarga yang utama diperjuangkan. Capaian prestasi diri kebanggaan yang sangat dijunjung tinggi. Kekuasaan tujuan yang digapai dalam perjuangan hidup.

Kekuasaan luas, dalam, besar dan tinggi, langkah awal manusia memproklamirkan dirinya sebagai tuhan, yang menentukan segalanya. Berkat rahmat dan rahim Allah SWT menurunkan Islam untuk menuntun manusia ke jalan yang benar, cahaya yang terang benderang mengantarkan manusia kembali kepada Tuhan yang sesungguhnya.

Kedua, nikmat syafaat. Allah SWT memberikan fasilitas kepada Rasulullah Muhammad SAW memberikan syafaat kepada ummatnya. Rasul mengatakan bahwa dirinya diberikan telaga al-kautsyar di akhirat kelak.

“Al Kautsar adalah sebuah sungai (telaga) yang diberikan kepadaku oleh Tuhanku di dalam surga. Padanya terdapat kebaikan yang banyak. Umatku kelak akan mendatanginya di hari kiamat. Jumlah wadah-wadah (bejana-bejana)nya sama dengan bilangan bintang-bintang. Diusir darinya seseorang hamba, maka aku berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya dia dari umatku.” Maka dikatakan, “Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang telah dibuat-buatnya sesudahmu”. (HR. Ahmad; shahih)

Nabi Muhammad SAW Habibullah, kekasih Allah SWT yang paling utama diantara makhluk yang diciptakan-Nya. Jadi ummat nabi Muhammad SAW merupakan nikmat yang sangat besar, mendapatkan fasilitas khusus, keringanan yang paling ringan. Bayangkan jika Allah SWT mensyariatkan bahwa ummat Nabi Muhammad shalat sebanyak 50 kali dalam durasi dua puluh empat jam?

Bayangkan jika puasa selama empat puluh hari? Ummat Nabi Muhammad diberikan keringanan, discount spesial, shalat cukup lima waktu sehari-semalam. Ummat nabi Muhammad umur pendek tetapi pahala ibadah dapat melebihi ummat nabi Nuh AS. Dalam ibadah Ramadhan satu malam diberikan ganjaran bonus jumbo yang disebut dengan lailatul qadar, satu malam lebih baik dari seribu bulan, delapan puluh tiga tahun.

Jika dapat melaksanakan ibadah Ramadhan selama enam puluh kali, maka enam puluh dikali delapan puluh tiga sebesar empat ribu sembilan ratus delapan puluh tahun. Sementara ummat nabi Nuh AS hidup sekitar sembilan ratus tahun, ummat nabi Muhammad dapat bonus ibadah selama lima ribuan tahun.

Ketiga, nikmat ridho. Allah SWT meridhoi Islam sebagai agama yang universal memberikan rahmat untuk sekalian alam. Islam di rancang oleh Allah SWT untuk memberikan kebahagian kepada manusia dalam menjalankan kehidupan di muka bumi ini. Islam memberikan ketentraman bathin, memberikan kedamaian hidup, menuntun untuk maju menjadi yang terbaik.

Tentu hal ini dengan usaha untuk merekonstruksi Islam dalam kehidupan dan mengimplementasikan secara konsisten, sehingga menghasilkan buah peradaban Islam. Keagungan dan keanggunan Islam memberikan konstribusi positif terhadap permasalahan kemanusian, permasalahan lingkungan dan permasalahan interaksi manusia dengan alam yang mengakibatkan kerusakan dalam berbagai hal.

Kemampuan ummat Islam dalam mengemas doktrin Islam yang sempurna dan dahsyat ini, memberikan solusi konkrit terhadap permasalahan manusia dan kemanusiaan, permasalahan manusia dengan lingkungan, permasalahan manusia dengan teknologi, permasalahan manusia dengan alam semesta. Islam akan dapat mengajak manusia-manusia rakus dan tamak terhadap sumber daya alam, kembali kepada jalan yang benar.

Jalan yang mana bahwa sumber daya alam memerlukan harmonisasi (equalibrium) dan keberlanjutan (sustainable) untuk generasi ke genarasi. Manusia boleh mengambil dan menggali serta memanfaatkannya dalam kadar yang proporsional, karena manusia juga memiliki limitasi kehidupan di muka bumi, selanjutnya akan menghadap kepada pencipta Allah SWT.

Islam dapat memberikan seruan kepada kebaikan (ya’muru nabil ma’ruf) dan mencegah kemungkatan (wayanhauna nganil munkar). Mengantisipasi tegaknya kesombongan, kepongahan dan keserakahan. Membangun harominisasi dan solidisasi kehidupan antar makhluk di permukaan bumi.

Keempat, nikmat keberlangsungan. Muhammad SAW bukan dilihat dalam aspek biological, nasab patrilineal. Dari Muhammad SAW kepada zurriyah beliau yang laki-laki. Muhammad SAW turun kepada anaknya Qasim, Abdullah dan Ibrahim. Di saat Ibrahim meninggal ini Rasulullah diledek oleh para kaum kafir bahwa Muhammad SAW terputus nasabnya, karena ia tidak mempunyai garis keturunan laki-laki.

Terlepas kontroversial tentang zurriyah Rasulullah, yang penting dalam hal ini kerisalahan yang diemban beliau Rasulullah SAW tetap berjalan sampai hari kiamat seperti yang ditegaskan oleh Allah SWT.

“Nun, demi pena dan apa yang dituliskan. Dengan karunia Tuhanmu engaku (Muhammad) bukanlah orang gila. Dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya”. (QS Al-Qalam (68):1-2)

Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan risalah Allah SWT kepada ummat manusia di permukaan bumi, tidak terbatas pada lokus dan fokus. Tidak putus-putusnya sampai pada hari kiamat yang dijanjikan dan ditetapkan Allah SWT. Ummat Islam dituntut untuk meneruskan kerisalahan ini dengan berusaha untuk menggali autentika dan mengimplementasikannya dalam kehidupan yang nyata untuk menjadi rahmat untuk sekalian alam.

Kerahmatan Islam akan terlihat dalam indikator seberapa besar Islam membawa kemajuan terhadap kehidupan pemeluknya. Seberapa besar Islam memberikan kedamaian dalam kehidupan sosial dan kemasyarakatan bagi penganutnya dan yang tidak menganutnya dalam satu tempat. Seberapa besar Islam memberikan ketenangan bathin terhadap personal penganutnya dalam menjalankan kehidupan di muka bumi ini.

Muhammad secara ideologis mengalami keberlanjutan, tersambung dari generasi ke generasi. Autentika Islam terjamin oleh banyaknya karunia Allah kepada penganut-penganut Islam yang memiliki kemampuan tahfidz terhadap kalamullah. Banyaknya manusia, yang menganut Islam dan yang tidak menganut Islam, mempelajari Islam secara universal dan komprehensif.

Allah SWT mengirimkan hidayah kepada manusia untuk dapat mempelajari, memahami dan mengkreasi Islam dalam bingkai teknologi yang mampu memberikan kesejahteraan terhadap manusia secara universal, bukan hanya ummat Islam tetapi juga non Islam. Islam membuahkan budaya dan peradaban bagi manusia dan kemanusiaan. Islam membuahkan peradaban terhadap tatakelola dunia yang rahmatan.

Islam berbuah peradaban terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa manusia ke kemajuan. Boleh secara biological patrilineal Muhammad SAW mengalami keterputusan nasab, tetapi secara ideologis Muhammad SAW mengalami keberlanjutan sampai pada hari yang dijanjikan Allah SWT.

Orang-orang kafir yang menghina, membenci, dan mempersekusi Muhammad SAW secara personal, kommunal dan gerakan, mengalami keterputusan. Kekuatan kafir yang berusaha untuk melakukan penetrasi terhadap kekuatan Islam berkali-kali gagal. Pada akhirnya Islam mendapatkan kemenangan yang gilang gemilang dengan melakukan fathun makkah.

Semua kaum kafir yang tidak menerima eksistensi Islam dan tidak mengakui kerasulan Muhammad SAW tidak diperkenankan untuk menempati tanah Makkah. Banyak yang melakukan eksodus, ada diantaranya suami dari saudara kandung Ali bin Abi Thalib. Kekuatan kafir hancur, mereka putus secara harokah, gerakan dan institusional. Tidak ada institusi selain dari institusional Islam.

Kelima, Islam sempurna. Islam yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW semenjak dari surat al-Qalam  dan terakhir al-Maidah ayat dua. Tersusun dalam mushaf Alquran semenjak dari al-Fatihah sampai dengan surah an-Nash merupakan kitab suci yang maha lengkap. Kitab suci yang tidak dikeragui matan, kata, huruf, dan titiknya. Semua sangat valid (shahih) secara mu’tabar.

Kitab inilah yang menginspirasi para ilmuan untuk dapat menemukan berbagai konsep, teori dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan secara universal yang berkontribusi terhadap kemajuan peradaban manusia di planet bumi ini. Alquran yang menginspirasi ilmuan untuk berpetualang menjelajahi planet bumi ini dari benua ke benua sehingga pada akhirnya menghasilkan kesimpulan pengetahuan bahwa bumi ini bulat.

Alquran yang dikembangkan oleh para ilmuan antariksa utuk mempelajari dan berpetualang di alam semesta, menjangkau bulan dan berbagai planet lain. Islam memiliki konstribusi yang sangat signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang menghasilkan peradaban di planet bumi.

Keenam, manusia makhluk yang mulia. Manusia memiliki banyak sebutan. Basyar, makhluk yang biologis, memiliki struktur, sistem kehidupan sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Insan, makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki kelengkapan dan kesempurnaan psikologis, sehingga manusia dapat berkembang dan memiliki competency, kapability dan inteletualitas. An-Nas, makhluk yang dapat berinteraksi, berkomunikasi dan berkorporasi dengan makhluk sejenis dan yang tidak sejenis. Al-Ins, manusia dapat berkreasi, berinovasi menciptakan segala sesuaitu lebih baik, lebih cepat, lebih tepat dan lebih masif. Bani adam, manusia sebagai makhluk psesial yang mampu mengembangkan tatanan, sistem, dan peradaban.

Keunggulan manusia yang beriman kepada Allah SWT dimana beliau lebih mengutamakan nilai-nilai keilahian dari pada nilai egoistik yang dikandung oleh dirinya sendiri. Orang yang beriman lebih mengedepankan kepentingan Allah SWT ketimbang kepentingan hawa nafsunya.

Ia dapat mengendalikan hawa nafsu dibawah bimbingan Allah SWT. Inilah al-kautsyar yang dimiliki oleh orang-orang yang beriman, memancarkan telaga kebaikan terhadap permasalahan manusia dan kemanusiaan, permasalahan interaksi  manusia dengan alam yang menghasilkan keserakahan, kesombongan, keangkuhan, diskriminasi, disharmonisasi yang berujung pada kehancuran nilai kemanusian, dan kehancuran alam semesta.

Leave A Reply

Your email address will not be published.