LDKMUH.OR.ID, Gresik – Kehadiran Universitas Muhammadiyah di Kupang menjadi bukti nyata kontribusi Muhammadiyah dalam mencerdaskan anak bangsa, tanpa memandang latar belakang agama atau keyakinan. Dalam acara tersebut, disampaikan bahwa istilah “Krismuh” atau Kristen Muhammadiyah muncul sebagai simbol keterbukaan Muhammadiyah untuk semua, tanpa melihat agama.
Hal ini disampaikan oleh ketua PP Muhammadiyah, Dr Saad Ibrahim MA pada kajian Ahad pagi, 13 Oktober 2024 di gedung Ma’had SMK Muhammadiyah 2 Benjeng Gresik.
“Saya pernah menghadiri acara di mana secara lahiriah mereka sudah Muslim, tinggal bagaimana membuka hati mereka. Saya berdoa, ‘Ya Allah, mereka lisannya sudah Muslim, maka bukalah hatinya,’” ungkap seorang tokoh Muhammadiyah dalam sambutannya.
Muhammadiyah sudah bukan sekadar wacana untuk Indonesia, tetapi sudah berbuat banyak bagi bangsa. Di Kupang, Muhammadiyah memiliki tanah seluas 12,5 hektar, namun baru sebagian yang digunakan. Gerakan ini telah lama hadir dan terus memperluas kiprahnya, mengingat KH Ahmad Dahlan memulai amal usaha Muhammadiyah dengan menyantuni anak yatim dan mendirikan panti asuhan. Pada tahun 1923, Muhammadiyah mendirikan rumah sakit, namun jauh sebelumnya, pada tahun 1911, KH Ahmad Dahlan telah mendirikan sekolah Al-Madrasah Al-Ibtidaiyah Islamiyah, menunjukkan bahwa mencerdaskan bangsa adalah prioritas utama Muhammadiyah.
Perkembangan Muhammadiyah di Jawa Timur
Di Jawa Timur, saat ini terdapat sekitar delapan universitas Muhammadiyah. Sebuah contoh perkembangan signifikan terlihat di PDM Ngawi, yang memiliki tanah seluas 7.800 m² di pinggir jalan. Empat tahun lalu, tanah tersebut masih digunakan untuk menanam tebu. Kini, Muhammadiyah tengah mendirikan Muhammadiyah Islamic Center di atas tanah tersebut, terinspirasi oleh keberhasilan Universitas Muhammadiyah Madiun.
“Empat tahun lalu, kami hanya memiliki dana Rp 5 juta, dan kini setelah empat tahun, dana tersebut berkembang menjadi Rp 5 miliar,” ujar salah satu pengurus. Mereka meyakini bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata dari firman Allah dalam Surat Muhammad ayat 7: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7).
Inspirasi dari KH Ahmad Dahlan
Mengikuti jejak KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah terus bergerak membantu sesama, terutama mereka yang kurang mampu. Sejalan dengan hadits Qudsi, Allah berfirman: “Wahai hamba-Ku, ketika Aku sakit, kenapa engkau tidak menjenguk? Ketika Aku lapar, kenapa engkau tidak memberi makan? Ketika Aku haus, kenapa engkau tidak memberi minum?” Sahabat bertanya, “Bagaimana mungkin Allah bisa sakit, lapar, atau haus?” Rasulullah menjawab, “Ketika saudaramu yang membutuhkan bantuan, kenapa engkau tidak menolongnya?”
Hadits ini memperkuat prinsip-prinsip sosial Muhammadiyah, yang dimulai oleh KH Ahmad Dahlan dengan membantu anak-anak yatim. Muhammadiyah terus bergerak sesuai dengan prinsip “In tanshurullaha yansurkum wa yutsabbit aqdaamakum” (QS. Muhammad: 7), yang artinya “Jika kamu menolong (agama) Allah, maka Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Keberkahan dalam Amal Usaha Muhammadiyah
Kekayaan Muhammadiyah tidak hanya dalam bentuk material, tetapi juga kekayaan amal yang insyaAllah membawa keberkahan hingga akhirat. Di Jawa Tengah, misalnya, ada rumah sakit yang berdiri di atas tanah yang diwakafkan oleh seorang dermawan bernama Pak Armani, meskipun beliau bukan orang Muhammadiyah. Ini adalah contoh nyata bagaimana Allah menolong Muhammadiyah melalui perantara orang-orang baik, tanpa melihat latar belakang organisasi.
Di PDM Ngawi, butuh waktu empat tahun untuk membangun Muhammadiyah Islamic Center, dan proses ini tidak terlepas dari pertolongan Allah. “Ketika kita ikhlas membantu agama Allah, Allah akan melipatgandakan balasan-Nya, sebagaimana janji-Nya dalam Surat Ath-Thalaq ayat 2-3: ‘Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberinya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.’”
Akhirnya, keyakinan Muhammadiyah bahwa setiap usaha yang dilakukan dengan ikhlas dan untuk kebaikan akan mendapatkan pertolongan Allah semakin kokoh. “Tidak ada yang sia-sia dari apa yang kita lakukan. Yakinlah, Allah akan selalu menolong hamba-hamba-Nya yang menolong sesama,” pungkas tokoh tersebut.
Kontributor : Ain Nurwindasari