LDKMUH.OR.ID, Kepulauan Mentawai — Dalam upaya membina dan menguatkan komunitas mualaf di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), Ahmad Hanafi, S.Ag., dan Muhammad Agus, S.Ag, Dua Dai Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang sedang bertugas di Kepulauan Mentawai bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kepulauan Mentawai melaksanakan kunjungan dakwah dan pembinaan ke Desa Bosua, Dusun Sao, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada Kamis (29/5).
Mengusung tema “Membangun Iman dan Menguatkan Ukhuwah”, kegiatan ini menjadi bagian dari misi dakwah berkelanjutan yang dikembangkan LDK untuk menjangkau umat Islam di daerah dengan akses terbatas terhadap pembinaan keagamaan. Bersama PDM Kabupaten Kepulauan Mentawai, para dai LDK menghadirkan program pembinaan intensif yang dirancang secara kontekstual dan inklusif.
Ketua PDM Mentawai, Bapak Rudi, mengapresiasi keterlibatan aktif LDK dalam mendampingi para mualaf yang selama ini hidup dalam keterbatasan pembinaan. “Kami hadir untuk memastikan para mualaf tidak merasa sendiri dalam perjalanan keimanannya. Mereka adalah bagian dari kita, dari umat Islam yang harus kita jaga dan bina bersama,” ujarnya.
Tim dai LDK PP Muhammadiyah memfasilitasi berbagai kegiatan edukatif dan spiritual, seperti pelatihan membaca Al-Qur’an, kajian dasar akidah dan fikih, serta sesi tanya jawab terbuka seputar kehidupan berislam. Pendekatan yang digunakan bersifat partisipatif dan kontekstual, memperhatikan budaya lokal agar nilai-nilai Islam dapat diterima tanpa menghilangkan identitas kultural masyarakat setempat.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari warga, khususnya para mualaf. Bapak Gusan, salah satu peserta, menyampaikan rasa terima kasih atas bimbingan yang diterima. “Sebelum ada pembinaan ini, kami banyak kebingungan soal tata cara ibadah. Sekarang kami merasa lebih yakin dan tidak sendiri,” tuturnya.
Sebagai wujud solidaritas dan penguatan ukhuwah, kegiatan juga disertai dengan penyaluran bantuan logistik berupa sembako dan perlengkapan ibadah. Ini mencerminkan pendekatan dakwah LDK yang menyentuh aspek spiritual sekaligus sosial.
PDM Mentawai berharap sinergi dengan LDK Muhammadiyah dapat terus berlanjut dalam bentuk program yang lebih terstruktur dan berkelanjutan. “Pembinaan mualaf tidak bisa hanya sekali datang. Harus ada kesinambungan agar keislaman mereka tidak hanya formal, tetapi juga fungsional dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Pak Rudi.
Dengan kehadiran langsung di tengah masyarakat, LDK PP Muhammadiyah membuktikan komitmennya dalam menguatkan fondasi keimanan umat, sekaligus membangun ukhuwah Islamiyah yang kokoh, meski terpisah jarak dan lautan.
Editor: Najih