SURAKARTA – Muhammadiyah sebagai gerakan modern harus mengukur gerakannya dalam mencapai tujuan, menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam.
“Setidaknya pengukuran ada beberapa perspektif, keumatan, percepatan perwujudan putusan, kepelayanan terhadap kebutuhan umat, kinerja dan koordinasi kelembagaan dalam melakukan gerakan,” Sekretaris Lembaga Dakwah Komunitas LDK PP Muhammadiyah Dr. Suhardin, Ahad (27/8), pada penutupan kegiatan Rakornas LDK di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Solo.
Dalam perspektif keumatan, ujarnya, Muhammadiyah menetapkan key performance indicator (KPI) terciptanya gerakan maju, modern, dan adaptif dengan kepentingan umat, serta menjadikan layanan Muhammadiyah yang canggih dalam kepelayanan terhadap umat.
Menurutnya, LDK sebagai unit pembantu pimpinan dituntut memberikan layanan Dakwah Komunitas yang memberikan kepuasan jamaah dan stake holder. Untuk itu, sebut Suhardin, LDK harus melakukan tingkat kepuasan jamaah terhadap pelayanan Dakwah Komunitas yang dilakukan.
LDK PP Muhammadiyah, sebut Suhardin, mengembangkan pengukuran terhadap tingkat kepuasan jamaah Dakwah Komunitas, sehingga dituntut segenap dai LDK melakukan dakwah sampai tuntas, human dakwah langsung di tinggal, Dakwah LDK harus sustainable, berkelanjutan, bersinergi, memberdayakan dan mengadvokasi kepentingan komunitas dalam kegiatan dakwah Islam.
Hadir pada penutupan kegiatan itu Sekretaris Rektor UMS Prof. Dr. Anam Sutopo, M Hum, Ketua LDK PP Muhammadiyah Moch. Arifin, dan Dewan Pakar LDK Drs. H. Iskandar Zulkarnain, M Si.
Next Post