Semarak Kajian Mualaf di Pamongan! Dai Cilik, Santunan, dan Spirit Hijrah Bersama MLC Muhammadiyah

LDKMUH.OR.ID, Kediri – Pagi yang cerah di Dusun Pamongan, Mojo, Kediri, berubah menjadi momen penuh semangat dan haru. Ahad (1/6), lebih dari seratus mualaf berkumpul di Masjid Dzikrullah untuk mengikuti kajian rutin yang kini makin hidup sejak hadirnya Mualaf Learning Center (MLC) Muhammadiyah, pusat pembinaan mualaf yang dikelola oleh Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Muhammadiyah.

Tak hanya diisi kajian keislaman, acara kali ini juga dimeriahkan dengan ceramah inspiratif dari dai cilik dan pemberian santunan yang menguatkan tekad para mualaf dalam menapaki jalan hijrah. Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi dakwah spiritual dan sosial yang dijalankan oleh LDK Muhammadiyah melalui program unggulan MLC.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, LDK Pimpinan Muhammadiyah Daerah (PDM) Kabupaten Kediri, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Plemahan, serta sejumlah tokoh masyarakat yang selama ini aktif dalam pembinaan mualaf di wilayah Pamongan dan sekitarnya.

Salah satu sorotan dalam kegiatan ini adalah kehadiran Ning Najwa, dai cilik Aisyiyah Kabupaten Kediri, yang berkolaborasi dengan Ustaz Munirudin dari LDK PDM Kabupaten Kediri dalam menyampaikan tausiyah bertema “Empat Golongan yang Dirindukan Surga,” serta pentingnya menghadiri majelis ilmu.

Ceramah mereka memotivasi para mualaf untuk terus memperkuat keislaman mereka dengan semangat belajar dan berjamaah.

Acara semakin semarak karena setiap jamaah mendapatkan mushaf Al-Qur’an dan bingkisan yang didukung oleh PCM Plemahan. Tak hanya itu, diberikan pula santunan khusus bagi para mualaf serta bantuan sosial kepada warga sekitar yang terdampak bencana longsor.

Momen ini juga menjadi ruang silaturahmi lintas generasi dan organisasi. Salah satu tokoh sentral yang hadir adalah KH Imam Hambali, tokoh HMI dan NU, yang mengisahkan perjuangan awal menghadang kristenisasi di daerah Pamongan.

“Dulu, para pendeta dari Petra Surabaya sempat akan menggelar Natal besar-besaran di sini. Namun, kami menggalang pemuda Ansor untuk menyelenggarakan kegiatan tandingan yang lebih besar. Alhamdulillah, kegiatan Natal itu akhirnya tidak jadi dilaksanakan di Pamongan,” tutur Imam Hambali dengan penuh semangat.

Turut hadir pula Ustaz Sutejo dari Surabaya, sosok yang menjadi motivator utama bagi Ustaz Bangun Dzikrullah, pembina para mualaf di Pamongan, Mojo.

Sebagai langkah keberlanjutan, LDK PDM Kabupaten Kediri berkomitmen untuk mengagendakan kegiatan serupa secara rutin setiap dua bulan sekali. Program ini merupakan bagian dari strategi pembinaan dakwah spiritual dan sosial berkelanjutan di kawasan Pamongan, Mojo.

Dengan semangat kolektif dan sentuhan kasih sayang dalam dakwah, MLC Muhammadiyah bukan hanya menjadi tempat belajar agama, tetapi juga rumah pembinaan jiwa dan pemberdayaan sosial bagi para mualaf. Kehadirannya menjadi bukti konkret dakwah pencerahan yang membumi, inklusif, dan berkelanjutan.

Editor: Najih

Get in Touch

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related Articles

Latest Posts