LDK PP Muhammadiyah Berangkatkan 19 Dai ke Daerah Terpencil 3T

LDKMUH.OR.ID, Jakarta – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah kembali menunjukkan komitmennya dalam menyebarkan nilai-nilai Islam berkemajuan ke seluruh penjuru negeri. Sebanyak 19 dai pengabdian Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta diberangkatkan secara resmi untuk melaksanakan misi dakwah ke berbagai wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia.

Keberangkatan para dai ini bukan sekadar seremoni simbolis, melainkan bagian dari langkah strategis Muhammadiyah dalam menjawab tantangan dakwah di daerah-daerah yang selama ini minim sentuhan pembinaan keagamaan dan penguatan umat. Daerah tujuan para dai mencakup wilayah-wilayah terpencil di pedalaman Kalimantan, kepulauan terluar di Nusa Tenggara Timur, hingga kawasan adat di pedalaman Banten dan Papua.

Rencananya, para dai akan diberangkatkan ke lokasi tugas masing-masing pada Selasa, 20 Mei 2025, setelah sebelumnya mengikuti rangkaian pembekalan dan bimbingan teknis (bimtek) yang dilaksanakan pada Ahad, 5 Mei 2025. Kegiatan bimtek ini difasilitasi langsung oleh Ketua LDK PP Muhammadiyah, Ustadz Muchammad Arifin, dan Sekretaris LDK PP Muhammadiyah, Ustadz Suhardin.

Dalam bimtek tersebut, para dai dibekali dengan materi keislaman, strategi dakwah berbasis komunitas, pendekatan kultural, hingga kesiapan mental dan fisik dalam menghadapi tantangan medan dakwah di pelosok negeri. Kegiatan ini dirancang untuk membekali para dai agar mampu hadir secara utuh di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai penyampai pesan agama, tetapi juga sebagai penggerak perubahan sosial.

Dalam pembinaan tersebut, Ustadz Muchammad Arifin memberikan pesan penting kepada para dai agar senantiasa menjaga frame dakwah mereka sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an, khususnya dalam QS. An-Nahl: 125. Ayat tersebut menjadi landasan utama pendekatan dakwah LDK Muhammadiyah, yaitu mengajak ke jalan Allah dengan hikmah, nasihat yang baik, dan berdialog dengan cara yang terbaik.

“Kami ingin para dai membawa wajah Islam yang damai, santun, dan mencerahkan. Dakwah harus membumi dan mengedepankan kearifan. Jangan keluar dari bingkai QS. An-Nahl ayat 125—itulah etika berdakwah yang akan menyentuh hati umat,” tegas Ustadz Arifin di hadapan para peserta bimtek.

Para dai yang diberangkatkan berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan pengalaman. Mereka tak hanya akan berdakwah secara lisan, tetapi juga aktif dalam pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan penguatan ekonomi umat setempat. Ustadz Suhardin menambahkan bahwa bimtek ini bertujuan mempersiapkan para dai agar mampu berdakwah dengan pendekatan yang ramah, kontekstual, dan membumi.

“Kami ingin para dai tampil bukan sebagai pengajar semata, tapi sebagai sahabat dan mitra masyarakat. Dakwah hari ini menuntut kepekaan sosial dan kedekatan budaya,” terang Ustadz Suhardin.

Program dakwah ini telah menjadi ciri khas LDK PP Muhammadiyah dalam beberapa tahun terakhir. Para dai tidak hanya membawa pesan keagamaan, tetapi juga misi kemanusiaan—membangun jembatan kebudayaan, memperkuat ukhuwah, dan membangkitkan semangat kemandirian masyarakat setempat.

Sebagai penutup, Ustadz Arifin juga berpesan agar para dai senantiasa menjaga diri, menjaga lisan, dan menjaga akhlak dalam setiap langkah. Karena kehadiran mereka di tengah masyarakat bukan hanya sebagai penyampai pesan agama, tetapi juga sebagai teladan hidup.

“Jaga adab, jaga sikap, dan jaga nama baik dakwah Muhammadiyah. Seorang dai bukan hanya dikenal dari ceramahnya, tapi dari cara hidupnya yang memuliakan ajaran Islam,” pesan Arifin penuh makna.

Dengan semangat berdakwah untuk mencerahkan, LDK PP Muhammadiyah terus melangkah menembus batas geografis, membuktikan bahwa Islam hadir untuk semua, termasuk mereka yang berada di ujung-ujung negeri.

Get in Touch

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related Articles

Latest Posts