LDKMUH.OR.ID, Surabaya – Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muchamad Arifin, M.Ag., menegaskan pentingnya penguasaan ruang digital bagi kader Muhammadiyah. Hal itu ia sampaikan dalam pembukaan Akademi Dai Digital Muhammadiyah ke-2 di Gedung BPSDM Jawa Timur, Sabtu (30/8/2025).
Kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah, meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Mereka terdiri dari kader Muhammadiyah dan pengurus LDK yang diproyeksikan menjadi dai digital, yakni pendakwah yang aktif menyebarkan pesan agama melalui media sosial dan platform daring.
Menurut Arifin, perkembangan teknologi digital tidak bisa dihindari. Karena itu, dakwah Muhammadiyah harus hadir dengan konten positif yang mampu menandingi arus negatif di ruang virtual.
“Kalau kita tidak mewarnai dunia digital dengan konten positif, maka ruang itu akan dipenuhi hal-hal negatif, mulai dari pornografi hingga ujaran intoleran,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Akademi Dai Digital dirancang dengan 70 persen praktik dan 30 persen teori. Dengan pola ini, peserta diharapkan mampu memproduksi konten kreatif secara konsisten. “Minimal jari-jari kita bergerak di gawai untuk berdakwah. Kalau majelis tabligh berdakwah lewat mimbar, maka dai digital berdakwah lewat layar,” tegasnya.
Arifin juga menekankan bahwa semangat berdakwah harus dibawa dengan gembira. “Energi itu harus kita bawa untuk menyalakan semangat dakwah digital,” katanya, merespons antusiasme peserta sejak acara dimulai.
Pembukaan Akademi Dai Digital turut bersama Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. KH. Saad Ibrahim, M.A., yang memberikan dukungan penuh. Ia menyampaikan kebanggaan sekaligus apresiasi kepada LDK PP Muhammadiyah karena telah menyelenggarakan program ini.
Setelah Surabaya, program serupa akan ada di Palembang dan sejumlah daerah lain di Indonesia.
