Seruan Dakwah untuk Menyapa Pinggiran

LDKMUH.OR.ID, Kediri – Dalam kajian istimewa yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Masjid Nurul Hikmah Kota Kediri (11/5), hadir Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muchamad Arifin, S.Ag., M.Ag., yang menyampaikan kajian bertema “Dakwah Menyapa Pinggiran: Menjadi Terang di Tempat yang Terlupakan.”

Sejak pagi buta, jamaah dari berbagai penjuru Kota Kediri dan sekitarnya telah memadati Masjid Nurul Hikmah. Antusiasme luar biasa tampak begitu nyata. Barisan jamaah tak hanya memenuhi ruang utama masjid, tetapi juga meluber ke halaman, bahkan hingga ke tepi jalan raya. Karpet digelar, sajadah dibentang, dan setiap telinga disiapkan untuk menyimak dengan hati.

Dengan penuh ketulusan, Muchamad Arifin membuka ceramah dengan pengingat yang menusuk nurani. “Banyak lahan dakwah yang masih sunyi, menanti kehadiran kita. Di pelosok-pelosok negeri, di lorong sempit kota, bahkan di balik jeruji, masih banyak saudara kita yang belum tersentuh cahaya Islam,” ucapnya pada Ahad (11/5).

Perjuangan Dai Komunitas

Ia kemudian menuturkan kisah-kisah nyata dari medan dakwah yang selama ini jarang terdengar. Tentang perjuangan para dai komunitas yang hidup bersama mualaf Baduy, menyusuri kampung-kampung adat di Kalimantan Selatan, hingga berdakwah di penjara yang penuh keterbatasan.

“Dakwah di balik deruji bukan perkara mudah. Tapi di sanalah saya temukan air mata taubat, hati yang rapuh tapi rindu hidayah,” kisahnya, membuat suasana majelis terdiam haru.

Pesan mendalam juga tersampaikan ketika mengatakan, “Jangan tunggu siap untuk berdakwah. Justru karena belum siaplah kita butuh dakwah. Kalau bukan kita yang datang ke mereka, siapa lagi?” Seruan tersebut membangkitkan kesadaran jamaah bahwa dakwah bukanlah tugas segelintir orang, tapi panggilan bersama.

Muchamad Arifin menegaskan bahwa dakwah bukan hanya tentang ceramah atau mimbar, tetapi tentang kepedulian. “Jika kaki tak bisa melangkah, maka gerakkan tangan untuk memberi. Jika lisan tak bisa menyapa, maka doakan. Tapi jangan pernah diam, karena diam kita bisa jadi gelap bagi mereka yang menanti terang,” sebutnya.

Kajian ini tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga menggugah semangat untuk menjadikan dakwah sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, menjangkau mereka yang selama ini berada di pinggiran dan belum tersentuh oleh cahaya Islam.

Editor: Najihus Salam

Get in Touch

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related Articles

Latest Posts