LDKMUH.OR.ID, Merauke – Dalam upaya meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an di kalangan pelajar tingkat menengah pertama, SMP Muhammadiyah Merauke meluncurkan program pendidikan tajwid mendalam yang berfokus pada penguasaan kitab Matan Tuhfatul Athfal.

Ustadz Dolly Riri RJS, S.Ag, dai LDK PP Muhammadiyah di Merauke, menggagas dan memimpin pembinaan tajwid di SMP Muhammadiyah Merauke. Ia memperkenalkan kitab Matan Tuhfatul Athfal dan membimbing siswa memahami teori serta praktik bacaan Al-Qur’an dengan benar.

Program ini secara intensif melibatkan murid-murid “Kelas Khusus Pra 7F” sebagai fokus pembinaan.

Menurut Dolly, pengajaran —kitab Tuhfatul Athfal yang merupakan nazham klasik dasar dalam ilmu tajwid—menjadi pondasi penting dalam membentuk kemampuan membaca Al-Qur’an yang benar sejak usia dini.

“Peningkatan kualitas tahsin di usia SMP adalah fondasi utama. Kami ingin para siswa tidak sekadar bisa membaca, tetapi juga memahami kaidah dan ilmunya. Matan Tuhfatul Athfal adalah panduan dasarnya,” ujar  Dolly pada Jumat (8/11/2025).

Kitab Tuhfatul Athfal Jadi Landasan Penguatan Tajwid di SMP Muhammadiyah Merauke

Ustadz Rovik Yuliansyah, Lc., pengajar PAI SMP Muhammadiyah Merauke, menekankan bahwa kitab Tuhfatul Athfal penting untuk dipelajari dan dihafalkan sebagai dasar memahami ilmu tajwid.

“Dengan menghafal kitab ini, siswa dapat memahami teori membaca Al-Qur’an secara benar. Banyak yang sudah mampu membaca, namun belum mengenal istilah dan kaidah tajwidnya. Karena itu, para ulama mendorong hafalan Mutun sebagai metode efektif untuk memperdalam pemahaman ilmu agama,” tuturnya pada Selasa (11/11/2025).

Sementara itu, semangat para siswa pun terlihat dalam kegiatan ini.

“Kami senang sekali dengan kehadiran ustadz pengabdian dari LDK PP Muhammadiyah. Semoga program ini bisa terus berlanjut dan memberi manfaat di tempat-tempat pengabdiannya,” ujar Syailendra dan Fadli, siswa kelas 7F SMP Muhammadiyah Merauke, pada Selasa (11/11/2025).

Selain itu, pembinaan ini tidak dilakukan secara insidental. Program tersebut berjalan rutin dan terstruktur, menjadi bagian dari kurikulum khusus Pra 7F.

Setiap Senin hingga Kamis, kegiatan belajar dilaksanakan mulai pukul 13.30 WIT hingga menjelang salat Ashar.

Dolly menambahkan bahwa pendekatan harian ini memberikan ruang bagi siswa untuk belajar secara bertahap dan mendalam.

“Kami manfaatkan waktu setelah jam reguler agar bimbingan bisa berlangsung lebih fokus dan konsisten,” jelasnya.

Dengan begitu, kiprah dai LDK PP Muhammadiyah di Merauke memperkuat pembinaan keislaman sekaligus menumbuhkan generasi muda yang fasih dan berakhlak Qur’ani.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini