LDKMUH.OR.ID, Semarang – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah meluncurkan Mualaf Learning Center (MLC) Muhammadiyah di RS Universitas Muhammadiyah Semarang, Sabtu (13/9).
Peresmian dilakukan oleh Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchamad Arifin, dan dihadiri oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari tokoh Muhammadiyah, akademisi, aparat kepolisian, jajaran LDK se-Jawa Tengah, serta beberapa utusan mualaf.
Acara launching ini turut disaksikan oleh tokoh-tokoh penting, di antaranya: Muchamad Arifin, M.Ag (Ketua LDK PP Muhammadiyah), Prof. Dr. H. Abdul Fattah Santoso (Wakil Ketua PWM Jawa Tengah), Prof. Dr. H. Masrukhi, M.Pd (Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang), Brigjen Pol. Latif Usman (Wakapolda Jawa Tengah), Dr. H. KRAT. A.M. Jumai, S.E., M.M. (Ketua LDK PWM Jawa Tengah), serta para pengurus LDK PDM se-Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchamad Arifin, menegaskan bahwa hadirnya MLC bukanlah akhir, melainkan awal dari langkah panjang dakwah.
“MLC tidak boleh berhenti hanya pada peresmian. Setelah ini, kita harus memastikan adanya program nyata yang menyentuh kebutuhan mualaf, baik dalam aspek aqidah, ibadah, maupun kehidupan sehari-hari mereka. Karena menjadi mualaf tidak hanya persoalan keyakinan, tetapi juga soal bagaimana mereka mampu bertahan dan hidup layak di tengah masyarakat,” tegasnya.
Mualaf Butuh Bimbingan dan Kemandirian
Ia menambahkan bahwa salah satu tantangan besar yang dihadapi mualaf adalah masalah sosial dan ekonomi. Tidak jarang, setelah memeluk Islam, mereka kehilangan dukungan keluarga bahkan mata pencaharian. Untuk itu, MLC harus hadir sebagai pusat pendampingan sekaligus pemberdayaan.
“Mualaf bukan hanya butuh bimbingan agama, tetapi juga keterampilan hidup, lapangan usaha, dan akses ekonomi. Dengan pemberdayaan ekonomi, kita membantu mereka berdiri tegak, mandiri, dan percaya diri sebagai bagian dari umat Islam. Inilah wujud dakwah Muhammadiyah yang mencerahkan: bukan sekadar mengajak, tetapi juga membersamai dan memberdayakan,” ujarnya penuh semangat.
Muchamad Arifin juga mengajak seluruh jaringan LDK se-Jawa Tengah untuk menghidupkan MLC dengan berbagai inisiatif kreatif, mulai dari pelatihan keterampilan, pendampingan usaha kecil, hingga membuka akses jejaring permodalan dengan amal usaha Muhammadiyah.
Pusat Pembinaan dan Pemberdayaan
Ketua LDK PWM Jawa Tengah, Dr. H. KRAT. A.M. Jumai, S.E., M.M., menegaskan komitmennya untuk merangkul semua komunitas mualaf di Jawa Tengah. Menurutnya, MLC akan menjadi wadah strategis dalam memperkuat aqidah, membangun kemandirian, sekaligus menciptakan ruang kebersamaan yang menyejukkan.
Dukungan penuh juga datang dari Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Prof. Dr. H. Abdul Fattah Santoso, yang menyampaikan rasa syukur atas berdirinya MLC.
“Kami sangat gembira dengan hadirnya MLC ini. Muhammadiyah akan mendukung penuh agar program ini berjalan baik dan memberi manfaat luas bagi para mualaf di Jawa Tengah,” ungkapnya.
Mualaf Learning Center menjadi rumah yang hangat bagi mualaf, tempat mereka belajar agama dengan benar. Menemukan keluarga baru yang mendukung, serta mendapatkan bekal ekonomi untuk hidup mandiri.
Kehadiran MLC sekaligus menegaskan bahwa dakwah Muhammadiyah selalu bergerak, hadir di tengah umat, dan memberikan solusi nyata bagi mereka yang membutuhkan.