Membumikan Spritulitas, LDK PWM Kalbar Hadirkan Terapi Asmaul Husna di Lapas Pontianak

LDKMUH.OR.ID, Pontianak – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat bekerja sama dengan Lapas Kelas IIA Pontianak menyelenggarakan kegiatan pembinaan spiritual bertajuk “Terapi Asmaul Husna untuk Kesehatan Mental dan Kedamaian Jiwa”, Jumat pagi (25/04). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya dakwah komunitas yang menyasar kelompok marginal, khususnya warga binaan, untuk membangun ketenangan jiwa dan kedekatan spiritual.

Acara ini dihadiri langsung oleh salah satu pimpinan Lapas, Bapak Fachry Agri, dan mendapatkan sambutan hangat dari para warga binaan yang hadir dengan penuh perhatian. Antusiasme peserta terlihat dari keseriusan mereka dalam mengikuti rangkaian kegiatan, terutama saat sesi utama bersama narasumber, Dr. Samsul Hidayat, MA, penemu metode Terapi Asmaul Husna.

Dalam materinya, Dr. Samsul membawakan refleksi mendalam mengenai penghayatan sifat Allah Ar-Rahmān (Yang Maha Pengasih). Ia menekankan pentingnya menghadirkan kasih sayang ilahi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam lingkungan binaan yang sering kali diwarnai konflik dan kesepian.

“Kasih sayang Allah itu mendahului segalanya. Kalau hari ini hanya ada tiga atau empat saudara seiman yang dirasa dekat, maka ke depan harus lebih banyak lagi,” ujar Dr. Samsul di hadapan peserta.

Terapi Asmaul Husna, khususnya penghayatan terhadap sifat Ar-Rahmān, disebut mampu menjadi jembatan rekonsiliasi batin antar warga binaan. Dr. Samsul mengajak peserta untuk memaknai kasih sayang sebagai bentuk silaturahmi yang menyembuhkan, bukan hanya memperbaiki hubungan dengan sesama, tetapi juga memperkuat hubungan dengan Tuhan.

Dalam kehidupan sehari-hari, nilai Ar-Rahmān dapat diwujudkan melalui tindakan sederhana namun tulus: menyapa dengan ramah, mendengarkan dengan empati, berbagi tanpa pamrih. Cinta sejati, menurutnya, tidak menunggu balasan, tetapi justru menemukan maknanya dalam memberi.

“Perubahan tidak dimulai dari sistem yang rumit, tetapi dari hati yang lembut. Ketika kasih sayang dijadikan fondasi dalam berinteraksi, maka suasana batin akan lebih teduh dan harmonis,” tambahnya.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa dakwah komunitas dapat masuk ke ruang-ruang yang selama ini tertutup dan penuh luka. Melalui pendekatan Asmaul Husna, LDK Muhammadiyah Kalbar berupaya menyebarkan cahaya kasih dan ketenangan di balik dinding-dinding penjara.

Di akhir acara, peserta diajak mengikuti sesi dzikir dan refleksi bersama, sebagai sarana internalisasi nilai-nilai Asmaul Husna dalam keseharian mereka di dalam lapas.

Ketua LDK PW Muhammadiyah Kalbar, Aswan Bahri, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pendampingan spiritual berkelanjutan untuk warga binaan.

“Kami percaya bahwa pendampingan spiritual adalah kunci penting dalam proses pemulihan mental dan sosial. Dakwah harus hadir di mana pun manusia membutuhkan cahaya,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, LDK Muhammadiyah Kalbar menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan dakwah yang menyentuh dan relevan, bahkan di tempat-tempat yang dianggap gelap oleh sebagian orang. Dengan pendekatan yang lembut namun menyentuh inti, Terapi Asmaul Husna menjadi langkah nyata dalam mengubah ruang tahanan menjadi ruang pertobatan dan pembinaan jiwa.

Editor : Najih

Get in Touch

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related Articles

Latest Posts